Sunday, June 3, 2007

HIDUP FOKE !!! = HIDUP POLITISASI BIROKRASI !!!



Atribut Foke Masih Mejeng
------------------------------------


JAKARTA - Meski hari ini dijadikan sebagai batas terakhir, tapi spanduk kampanye pasangan cagub dan cawagub masih terlihat di beberapa titik di Jakarta. Selain spanduk ada juga alat atribut lain seperti billboard, plang dan alat peraga lainnya.

Berdasarkan pantauan okezone, Senin (9/7/2007), spanduk serta alat peraga utu masih terlihat di kawasan Pasar Cipete, belakang TMP Kalibata, Jalan Senopati Kebayoran Baru, Jalan Raya Pasar Minggu. Selain itu spanduk yang bernada simpati juga terdapat di setiap titik di setiap pertigaan atau lampu merah.

Namun yang sedikit agak 'beruntung' adalah cagub Fauzi Bowo. Meski tidak menggunakan spanduk atau alat peraga yang berbau kampanye namun gambar wajah Foke nongol untuk beberapa momen. Antara lain dalam billboard HUT DKI Jakarta ke-480, dan kampanye anti narkotika Badan Narkotika Provinsi (BNP).

Jika merujuk ke dalam aturan undang-undang yang berlaku, pemasangan spanduk atau alat peraga lainnya sebenarnya bisa ditindak. Namun Panwasda yang tidak mempunyai dalil yang cukup kuat dijadikan alasan untuk tidak menindak kesalahan tersebut.

sumber:Okezone
============

Fauzi bisa gugur kalau aturan ditegakkan
-------------------------------------------------------


Saat pembahasan profil para Cagub, sosok Fauzi Bowo paling mendapat sorotan peserta diskusi. Misalnya, moderator Daniel Awigra mempertanyakan kepada Wimar mengenai mengapa visi dan program Fauzi tidak diketahui? Apakah memang belum pernah tampil di acara Gubernur Kita?
“Fauzi Bowo belum pernah datang dan tidak akan datang selama saya menjadi panelis di acara tersebut,” jawab Wimar seraya disambut tawa dan tepuk tangan peserta. Fauzi merasa dirinya cukup hanya tampil dalam poster, stiker, spanduk, dan iklan televisi yang mempergunakan dana APBD berkedok ulang tahun Jakarta dan kebangkitan nasional. Iklan tersebut yang kerap tampil saat acara Gubernur Kita yang live di Jak-TV membahas visi, misi, dan program calon gubernur.
Terkait penggunaan uang APBD untuk iklan kampanye, Ketua Cetro Hadar N. Gumay mengatakan iklan bertema ulang tahun Jakarta dan kebangkitan nasional tidak mungkin memakai uang sendiri. Itu tentu memakai uang APBD. Dalam aturan Pilkada, perbuatan tersebut ada ancamannya. “Itu bisa membatalkan Fauzi sebagai calon,” kata Hadar. Kendati demikian, Hadar melihat sanksi aturan tersebut sulit dijatuhkan kepada Fauzi karena belum mendaftarkan diri ke KPUD dan saat ini belum masa waktu kampanye Pilkada Jakarta.
Menurut Hadar, ini adalah sesuatu yang salah dan bisa menjadi pertimbangan para pemilih di Jakarta. “Kalau saat menjadi calon saja sudah melakukan tindakan begitu, bagaimana saat memimpin nanti,” kata dia.
Sosok Fauzi juga diragukan akan membongkar kasus-kasus korupsi di pemerintah DKI Jakarta. Ini diantaranya terlihat ketika Wimar menanyakan ke peserta apakah yakin Fauzi akan mengungkap kasus korupsi? Dijawab peserta, “Tidak mungkin.”sumber :
Perspektif Online19 May 2007
===================

Awas! Fauzi Bowo Pakai Fasilitas Negara Bisa Didiskualifikasi
-----------------------------------------------------------------------------------


Jakarta - Ini wanti-wanti buat Fauzi Bowo. Cagub DKI Jakarta ini berstatus incumbent karena masih menjabat sebagai wagub DKI. Jika terbukti memakai fasilitas negara, Fauzi bisa kena diskualifikasi.
"Yang bermasalah adalah kalau yang bersangkutan ketahuan menggunakan fasilitas publik atau negara selama masa kampanye, bisa terkena sanksi pidana, dan konsekuensinya diskualifikasi," kata Sekretaris KPUD DKI Muflizar di kantornya, Jl Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, Senin (11/6/2007).
Masa kampanye cagub-cawagub Pilkada DKI berlangsung pada 22 Juli hingga 4 Agustus 2007. Muflizar menekankan, fasilitas negara yang tidak boleh dipakai adalah sekolah, puskesmas, kantor-kantor dinas pemerintahan, bahkan tempat ibadah tidak boleh digunakan untuk kampanye.
Bagaimana dengan kampanye terselubung? "Kalau kampanye terselubung itu sosialisasi, tidak masalah, yang bermasalah adalah yang terang-terangan," ujarnya.
Contohnya, terang Muflizar, pertemuan yang dilakukan oleh cagub incumbent sebagai wagub dengan jajaran pemerintahan di bawahnya seperti camat atau lurah. "Jika dalam pertemuan tersebut cagub mengatakan 'ayo pilih saya', itu sudah terkena pelanggaran UU," jelasnya

sumber:detikcom
=============

Kritisi Fauzi Bowo, Wimar 'Ditendang' dari 'Gubernur Kita'
-------------------------------------------------------------------------------


Jakarta - Diduga lantaran mengkritik calon gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Wimar Witoelar diberhentikan sebagai panelis tetap dalam acara talk show 'Gubernur Kita' yang ditayangkan JakTV.
"Saya diberhentikan tadi pagi. Disampaikan secara lisan, berkali-kali berhubungan dengan staf saya," ungkap Wimar saat dihubungi detikcom, Senin (21/5/2007).
Pernyataan lisan itu, menurut Wimar, disampaikan oleh Produser JakTV Martin Mohede. "Janjinya mau memakai surat, tapi sampai malam ini belum saya terima," kata Wimar.
Apa alasan Martin memberhentikan Wimar sebagai panelis dalam acara yang digelar setiap Kamis malam itu? "Dia minta saya mengundurkan diri karena mengganggu kenyamanan Fauzi Bowo," kata Wimar menyebutkan alasan Martin.
Wimar menyebutkan JakTV telah dihubungi oleh para staf Fauzi Bowo usai acara 'Gubernur Kita' pada Kamis 17 Mei 2007 lalu. Tak lama setelah acara usai, Martin, seperti diungkapkan Wimar, dihubungi oleh para staf Fauzi Bowo."Dia (Martin) bilang atas konsultasi dengan mereka, saya dikeluarkan," kata Wimar.
Acara 'Gubernur Kita' ini telah berlangsung sejak Agustus 2006. Selain Wimar, panelis lain dalam acara yang dipandu Effendi Ghazali ini adalah Ryaas Rasyid. (aba/sss)

sumber : detikcom
============


Poster Fauzi Bowo Mejeng di Puing Kebakaran Tambora
---------------------------------------------------------------------------


Jakarta - Kebakaran yang menimpa rumah warga di Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat, benar-benar dimanfaatkan tim sukses Fauzi Bowo alias Foke. Poster Foke sejak siang sudah mejeng di puing-puing sisa kebakaran.
Poster itu dilekatkan di sisa tembok yang sudah berwarna kehitaman. Tidak hanya di tembok, stiker Foke yang dijagokan Koalisi Jakarta ini juga nangkring di kotak-kotak sumbangan yang ditaruh di jalan-jalan.
Puluhan bendera kuning berlambang Partai Golkar juga berkibar di sekitar kantor kelurahan dan beberapa sudut wilayah itu.
Puluhan bendera ini sengaja dipasang untuk menyambut kedatangan Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua yang memberikan sumbangan kepada korban kebakaran sekitar pukul 15.30 WIB, Rabu (23/5/2007).
Saat menyerahkan bantuan berupa uang sebesar Rp 25 juta dan kebutuhan lain, seperti mi instan, obat-obatan, pembalut wanita dan alat-alat mandi senilai Rp 15 juta, Inggard sempat 'kampanye' mengelu-elukan Foke yang diusung Golkar.
Dia berharap masyarakat memilih wakil-wakil rakyat yang mengerti dan mengenal sosiologi dan kultur Jakarta.
"Jangan cari orang yang tidak berpengalaman dan hanya coba-coba. Partai Golkar dan beberapa partainya telah mengusung Bapak Fauzi Bowo sebagai calon Gubernur DKI Jakarta," tuturnya.
Saat berkeliling dan bersalaman dengan warga korban kebakaran, Inggard berkali-kali menekankan bahwa bantuan yang dikirimnya bukan dari DPRD DKI, melainkan dari Partai Golkar.
"Tadi kita dari Partai Golkar sudah memberikan bantuan melalui kecamatan dan kelurahan," tuturnya berulang-ulang.
Saat disinggung, apakah dia tengah melakukan kampanye terselubung di balik pemberian sumbangan itu, Inggard menepisnya.
"Bukan, saya ingin tekankan bantuan ini bukan dari DPRD, tapi dari Partai Golkar. Wajar kan, kebetulan sekarang Golkar lagi ngusung Foke. Kita imbau jangan sampai masyarakat salah memilih," tegasnya.

suumbe: detikcom
============

No comments: